PETIKAN
GITAR AREK KEDUNG KLINTER
Cerita
yang lain beredar di kalangan keluarga kami sendiri, tentang Sukarji anggota
kepanduan Surya Wirawan. Di antara keluarga isteri saya ia terkenal sebagai
pemain gitar ulung, teristimewa kalau mengiringi lagu-lagu keroncong.
Pada
suatu hari, ia pagi-pagi sekali pamit berangkat ke pos kelompok pejoang di
Tegalsari yang tidak jauh dari rumahnya di Kedung Klinter. Sejak saat itu ia
tidak pernah kembali lagi. Apakah ia kena langsung peluru meriam musuh hingga
tubuhnya hancur lebur tanpa sisa? Tidak ada seorang pun yang tahu. Sebab hari
itu Tegalsari menjadi sasaran artileri kapal perang Inggris.
Pacar
Sukarji mencarinya di semua pos palang merah di dalam kota Surabaya, hingga
sampai ke rumah sakit Kristen di Mojowarno di daerah Mojokerto, namun tanpa
hasil. Pencarian itu dilanjutkan oleh pacarnya yang tetap setia, diteruskan
selama satu tahun, tapi tidak pernah ada kabar berupa informasi walau
sekecil-apapun.
Tapi
apa yang kemudian terjadi?
Gitar
Sukarji yang dititipkan di rumah budhenya kadang-kadang berbunyi sendiri di
waktu malah sunyi. Hanya petikan baris pertama dari model melodi lagu keroncong
‘Rindu Malam’ - lagu kesayangan Sukarji……
Sumber : Buku “Pertempuran Surabaya” karya Hario Kecik, Penerbit
Abhiseka Dipantara, 2012. [Seri Petikan Memoar Hario Kecik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar