Minggu, 11 Oktober 2015




PETIKAN GITAR AREK KEDUNG KLINTER

Cerita yang lain beredar di kalangan keluarga kami sendiri, tentang Sukarji anggota kepanduan Surya Wirawan. Di antara keluarga isteri saya ia terkenal sebagai pemain gitar ulung, teristimewa kalau mengiringi lagu-lagu keroncong.
Pada suatu hari, ia pagi-pagi sekali pamit berangkat ke pos kelompok pejoang di Tegalsari yang tidak jauh dari rumahnya di Kedung Klinter. Sejak saat itu ia tidak pernah kembali lagi. Apakah ia kena langsung peluru meriam musuh hingga tubuhnya hancur lebur tanpa sisa? Tidak ada seorang pun yang tahu. Sebab hari itu Tegalsari menjadi sasaran artileri kapal perang Inggris.
Pacar Sukarji mencarinya di semua pos palang merah di dalam kota Surabaya, hingga sampai ke rumah sakit Kristen di Mojowarno di daerah Mojokerto, namun tanpa hasil. Pencarian itu dilanjutkan oleh pacarnya yang tetap setia, diteruskan selama satu tahun, tapi tidak pernah ada kabar berupa informasi walau sekecil-apapun.
Tapi apa yang kemudian terjadi?
Gitar Sukarji yang dititipkan di rumah budhenya kadang-kadang berbunyi sendiri di waktu malah sunyi. Hanya petikan baris pertama dari model melodi lagu keroncong ‘Rindu Malam’ - lagu kesayangan Sukarji……


Sumber : Buku “Pertempuran Surabaya” karya Hario Kecik, Penerbit Abhiseka Dipantara, 2012. [Seri Petikan Memoar Hario Kecik]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar